Tak dapat dipungkuri memang. Cinta adalah
sesuatu yang paling berharga yang dapat menyejukan suasana. Sebab jika tanpa
cinta, mana mungkin seorang ibu rela mengandung anaknya selama 9 bulan 10 hari.
Jika tanpa cinta pula, bagaimana ayah bisa rela kerja siang malam untuk
menghidupi keluarga. Oleh karena itu cinta adalah sesuatu yang netral,
tergantung cara melampiaskan orang yang sedang dirundung cinta tersebut.
Pun dalam kehidupan remaja atau kawula
muda. Cinta kerapkali hadir sebagai penyemangat, dorongan, atau bahkan ujian
bagi setiap individu. Karena bila cinta itu adalah cinta yang salah maka
sebenarnya ia merupakan ujian, dan halangan untuk kita yang sedang mencoba
melangkah menuju ke arah yang lebih baik.
Adapun cinta yang salah adalah cinta yang
dilampiaskan melalui cara-cara yang buruk yang sangat jelas dilarang oleh
Islam. Seperti pacaran yang di dalamnya ada aktivitas khalwat, atau bahkan zina.
Sebenarnya ketertarikan antar lawan jenis
itu adalah sunatullah, sebab pada magnet saja jika berbeda kutub maka akan
tarik menarik. Pun sama dengan manusia, jika berbeda jenis dapat menimbulkan
getaran cinta atau ketertarikan. Adapun seberapa kuat daya tariknya adalah
dipengaruhi oleh seberapa besar rangsangan atau stimulus yang datang dari kedua
pihak.
Misalnya jika seorang pria kerapkali
melontarkan gombalan pada wanita, terus wanita tersebut dengan senang hati
menerima ucapan si pria, maka lambat laun , sebenci apapun sang wanita akan
luluh dengan adanya rangsangan yang kerapkali ia dapatkan.
Begitu juga dengan pria yang tidak bisa
menjaga pandangannya, maka ia akan terperosok jatuh kedalam pintu zina yang ia
lalui dari kedua matanya.
Melihat fenomena seperti ini yang
kerapkali berujung pada hal mengerikan seperti zina, perkosaan, dan bahkan
bunuh diri, karena salah melampiaskan rasa cinta. Maka solusinya adalah bring
back islam dan jadikan islam sebagai poros kehidupan. Artinya
kemanapun kita melangkah, apapun aktivitas kita, islam adalah barometer (tolak
ukur) semua aktivitas kita, terutama pada masalah cinta.