Amanah Politik - Sebuah Karya Tulis

7/04/2018 Add Comment
amanah-politik-sebuah-karya-tulis-jurnal-kehidupan


Politik bukanlah hal negatif, walaupun kerapkali kita melihat problematika negatif terkait politik. tapi sebenarnya politik itu adalah suatu hal yang dilakukan untuk kepentingan umat, kepentingan orang banyak. tentu saja dalam berpolitik kita harus memiliki pemimpin. sebab orang banyak, atau masyarakat itu harus mau dipimpin untuk tujuan atau cita-cita yang sama.

Sedangkan pemimpin yang memikul beban politik, adalah orang yang harus bisa melayani masyarakat bukan malah melayani golongan atau kelompoknya saja. untuk itu penting bagi kita mempelajari amanah politik. sebab sejatinya politik adalah untuk mengatur urusan umat demi cita-cita dan tujuan yang sama agar selamat dunia akhirat.

Seperti yang kita ketahui, Indonesia adalah negeri yang luas serta kaya akan sumberdaya alam. didalamnya terdapat ekosistem alam yang seimbang dengan berbagai hewan dan tumbuhan yang langka dan indah dimata dunia. disisi lain indonesia juga terdiri dari berbagai suku dan ras yang harus terjaga dalam satu naungan. tentu semua itu akan terjaga dan terpimpin dengan baik manakala para pemimpin negeri ini faham terhadap amanah politik yang diembannya. karena sejatinya amanah tersebut adalah amanah dari rakyat indonesia yang menginginkan indonesia menjadi negeri yang maju.

Bagi anda yang tertarik untuk meneliti lebih dalam terkait amanah politik, silahkan untuk makalah dibawah ini. terimakasih.

Amanah Politik (Download)

Resensi buku - 60 Hari Hafal Al Quran

7/01/2018 Add Comment
resensi-buku-60-hari-hafal-al-quran-jurnal-kehidupan

Identitas Buku :

Judul Buku : 60 Hari Hafal Al-Qur’an Panduan Daurah Aplikatif
Penulis : Saiful Aziz Al-Hafizh, S.Pd.I
Penyunting : Endang Suryana
Penerbit : PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
Cetakan : Pertama, Mei 2016
Tebal Buku : XIV, 250 halaman
ISBN : 978 602 0894 28 7

Sinopsis :

Buku ini mengupas tuntas kiat-kiat menghafal Al-quran dalam waktu yang relatif singkat. Dimana pada pembahasan awal menceritakan kisah orang-orang yang mempunyai keinginan tinggi untuk menghafal Al-qur’an, daurah-daurah (pelatihan) menghafal Al-Qur’an di Indonesia, dan motivasi-motivasi pembakar semangat untuk menghafal Al-Qur’an.

Buku ini juga menguraikan berbagai potensi yang ada pada manusia yang bisa dimanfaatkan untuk mencapai tujuan (menghafal al-qur’an), cara meningkatkan fungsi otak untuk menghafal al-qur’an, kaidah-kaidah yang harus diperhatikan dalam menghafal al-qur’an, faktor-faktor yang dapat meningkatkan kesungguhan, dan lain sebagainnya.

Untuk seorang yang berkeinginan kuat menghafal al-qur’an, buku ini merupakan buku yang wajib dibaca, sebab didalamnya terdapat berbagai ilmu yang mencangkup aktivitas menghafal al-qu’an serta membahasannya mudah dipahami meski tanpa guru.

Apabila kita mempunyai hafalan lalu mengikuti kiat-kiat yang ada pada buku ini, niscahya kita mampu untuk menyelesaikan hafalan al-qur’an tidak sampai 60 hari. Sebab buku ini bisa diaplikasikan untuk siapa saja, bahkan untuk orang yang belum punya hafalan Al-Qur’an sekalipun.

Dalam hal muraja’ah (menyetorkan hafalan), buku ini menguraikan secara rinci cara menyetorkan serta mengklasifikasikan hafalan yang sudah terkategori wajib disetorkan. Misalnya jika hafalan sudah mengendap dan ringan dibaca sebagaimana kita membaca surah Al-fatihah, maka hafalan tersebut surah termasuk hafalan yang wajib dimuraja’an, apabila belum sampai seperti kita membaca surah Al-fatihah maka kewajiban kita adalah melakukan tasmi’ (memperdengarkan hafalan kita kepada orang lain).

Lebih dari itu buku ini juga menyediakan metode-metode menghafal Al-Qur’an serta metodee muraja’ahnya (menyetorkan hafalan). Jadi bagi anda yang khawatir tidak bisa menghafal dengan satu metode, bisa mencari dan mengaplikasikan metode-metode yang lain yang tersedia pada buku ini.

Bagi yang telah hafal Al-Qur’an, ataupun yang telah berhasil mengaplikasikan buku ini, didalamnya terdapat pula nasihat-nasihat yang mana sangat membantu untuk menjaga hafalan al-qur’an kita, serta agar hati kita senantiasa lapang dan tidak menumbuhkan penyakit hati seperti sombong dan riya.

Kelebihan :

Dalam buku ini terdapat berbagai motivasi pembakar semangat untuk menumbuhkan rasa ingin kita menghafal Al-qur’an, selain itu terdapat juga berbagai metode menghafal Al-qu’an yang dapat kita pilih sesuai ketertarikan hati dalam membantu mengafal Al-quran. Buku ini juga dilengkapi berbagai kisah serta pengalaman orang-orang yang telah menyelesaikan daurah (pelatihan) menghafal al-qur’an maupun yang menghafal al-qur’an tanpa pelatihan (mandiri).

Bagi anda yang masih kurang faham terhadap kaidah hukum tajwid, buku ini juga menguraikan kaidah-kaidah tajwid yang mudah dipahami melalui tabel hukum tajwid yang disediakan di akhir buku, serta lengkap dengan do’a meminta agar dimudahkan menghafal Al-qur’an.

Bagi anda yang mudah hilang konsentrasi, terutama saat menghafal Al-qur’an, buku ini juga memaparkan kiat-kiat menguatkan konsentrasi serta mempertajam kecerdasan kita memahami Al-qur’an.

Kekurangan :

Buku ini tidak memiliki banyak kekurangan, namun diantara kekurangan yang ada pada buku ini adalah tidak tersedianya Bab yang mengklasifikasikan antara pra-menghafal dan proses menghafal Al-qur’an sehingga membingungkan pembaca yang mungkin sudah tidak sabar ingin mengaplikasikan tips-tips menghafal al-qur’an pada buku ini. Kemudian, cover buku “60 Hari Menghafal Al-qur’an” ini juga kurang menarik dan bahkan terkesan membosankan karena tidak ada ilustrasi Al-qur’an yang menjadi objek hafalan kita. Terakhir, buku ini menggunakan kertas yang tipis seperti kertas koran sehingga mudah kotor, terlipat, bahkan sobek untuk itu pembaca juga harus berhati-hati dalam menjaga keapikan buku.

Kesimpulan :

Buku ini merupakan buku remomended bagi orang-orang yang punya keinginan untuk menghafal al-qur’an dalam waktu yang singkat. Sebab didalamnya banyak sekali motivasi dan kisah orang yang memiliki sedikit waktu luang dalam menghafal al-qu’an namun berhasil menghafal 30 juz dengan metode-metode yang telah disediakan oleh penulis.

Bagi mahasiswa Ilmu Hadis, buku ingin merupakan buku penunjang yang sangat penting, karena apa yang dipelajari dalam hadis adalah untuk mentafsirkan al-qu’an. Sebab al-qur’an masih universal maknanya. Dan bila mahasiswa ilmu hadis tidak banyak menghafal al-quran lalu apa yang akan ditafsirkan?

Kendatipun buku ini memiliki kekurangan, sebenarnya kekurangan tersebut telah terbayar oleh kelebihan-kelebihan yang disusun penulis dalam upaya untuk membantu para pembaca untuk merealisasikan cita-cita sebagai seorang penghafal al-qur’an.

dari workshop literasi kita bertemu (KOJUM-ASLI)

5/03/2018 Add Comment
kojum-dan-abah-uje-asli-01-jurnal-kehidupan

Pada gebyar FUAD (Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah) di IAIN Syekh Nurjati Cirebon 2018, Alhamdulillah kami dipertemukan dengan orang-orang yang luar biasa, salah satunya kang UJE dari ASLI (Asosiasi Study Literasi Islam). Kang Uje beserta komunitasnya (ASLI), serta AMPLI (Asosiasi Mahasiswa Pecinta Literasi Islam) mengenalkan literasi dan pentingnya kita berliterasi. Namun yang paling menarik untuk dikaji lebih lanjut adalah literasi yang memiliki landasan, yaitu Al-Qur’an, Hadist, serta Shirah (Sejarah).

Terpisah,  Mr. David yang menjadi pemateri pada Workshop Literasi ini mengajak para hadirin untuk memperdalam peradaban islam, dan membuka mind set kita bahwasanya islam memiliki peradaban yang luas, tinggi, dan luar biasa yang dibangun dengan literasi. Bahkan Rasul pun pertamakali berliterasi ketika turunnya ayat Al-Qur’an yang pertama yang menyuruh Rasul untuk membaca.

Mr. David juga menjelaskan bahwasanya islam memiliki ilmuan-ilmuan hebat peletak dasar ilmu pengetahuan, bahkan di berbagai dimensi ilmu pengetahuan seperti kedokteran, tafsir, optik, astronomi, dan masih banyak lagi. Semua itu berkat literasi yang memiliki landasan. Disamping itu pemateri juga memberikan contoh lliterasi yang tidak memiliki landasan. Seperti seorang muslim yang menuntut ilmu diluar negeri dan sepulangnya dari sana justru membawa budaya-budaya yang merusak.

Sebelum beranjak ke materi, Mr. David membuka dengan berbagai motivasi, yaitu motivasi terkait kematian guna menyadarkan para hadirin akan indahnya kesempatan hidup, dan untuk mengingatkan bahwasanya kematian bisa datang secara tiba-tiba. Sungguh luar biasa berbeda workshop literasi ini, menurut penulis ini literasi yang luar biasa. Disamping menyadarkan pentingnya berliterasi juga dikuatkan akidah keislamannya.

Selanjutnya motivasi dari kang Uje atau lebih akrab disapa Abah UJE membuka sesi talk show dengan ta’awudz dan memaparkan tentang keimanan. Sehingga kita selain dituntut untuk berkontribusi dalam literasi, kita juga dituntut untuk faham akan akidah, sehingga nantinya ketika menjajdi seorang penulis atau orang yang kompeten pada bidang literasi akan menjadi sosok yang teguh imannya.

Jadi, apapun tilel kita, apapun pekerjaan kita, kemanapun langkah kita, semuanya harus selalu tertaut pada Allah sehingga semua produk kita, apasaja yang kita kerjakan bernilai disisi Allah sebagai Amal kebaikan, dan menjadi salah satu jalan untuk mendekatkan kita pada Allah SWT.


Semoga ASLI, AMPLI, KOJUM, dan berbagai komunitas yang intens pada bidang literasi islam, alias literasi yang memiliki landasan, menjadi komunitas yang berkah, selalu dilindungi, dan diridhoi oleh Allah SWT. Aamiin ya rabbal’alamiin.

kojum-dan-abah-uje-asli-02-jurnal-kehidupan

Blog HIMA ILHA SNJ

5/02/2018 Add Comment
blog-hima-ilha-snj-jurnal-kehidupan

Alhamdulillah kini HIMA ILHA (Himpunan Mahasiswa Ilmu Hadis) SNJ (Syekh Nurjati) Cirebon sudah mengoptimalkan semua media sosial, terutama blog dari blogspot. Kita menyadari bahwa dakwah tidak hanya sebatas di atas mimbar, ataupun di ruang majelis, lebih dari itu dakwah bisa dilakukan lewat apapun dan dimanapun. artinya blog juga dapat dimanfaatkan untuk dakwah melalui internet.

Kami menyadari bahwa hari ini kebanyakan pemuda menghabiskan waktunya berselancar di internet mencari berbagai hal yang menarik perhatian atau yang menjadi kegemarannya. oleh karena itu kami divisi infokom (informasi dan komunikasi) HIMA ILHA sadar akan kenyataan ini dan ingin menjadikannya sebagai ladang dakwah terutama mendakwahkan hadis-hadis nabi, serta membentengi berbagai kalangan masyarakat dari penyalahgunaan hadis, dan lain sebagainya.

Semoga dengan adanya blog hima ilha snj, pemuda dan masyarakat dapat terbantu dalam mempelajari hadis-hadis Nabi Muhammad SAW, baik dari sejarah, aspek turunnya, konteksnya, ataupun istilah-istilah yang terdapat di dalamnya.

Divisi Infokom HIMA ILHA SNJ CIREBON




SYUKRON FADILLAH

Fenomena Cinta Remaja

4/29/2018 1 Comment
fenomena-cinta-remaja-jurnal-kehidupan


Tak dapat dipungkuri memang. Cinta adalah sesuatu yang paling berharga yang dapat menyejukan suasana. Sebab jika tanpa cinta, mana mungkin seorang ibu rela mengandung anaknya selama 9 bulan 10 hari. Jika tanpa cinta pula, bagaimana ayah bisa rela kerja siang malam untuk menghidupi keluarga. Oleh karena itu cinta adalah sesuatu yang netral, tergantung cara melampiaskan orang yang sedang dirundung cinta tersebut.

Pun dalam kehidupan remaja atau kawula muda. Cinta kerapkali hadir sebagai penyemangat, dorongan, atau bahkan ujian bagi setiap individu. Karena bila cinta itu adalah cinta yang salah maka sebenarnya ia merupakan ujian, dan halangan untuk kita yang sedang mencoba melangkah menuju ke arah yang lebih baik.

Adapun cinta yang salah adalah cinta yang dilampiaskan melalui cara-cara yang buruk yang sangat jelas dilarang oleh Islam. Seperti pacaran yang di dalamnya ada aktivitas khalwat, atau bahkan zina.

Sebenarnya ketertarikan antar lawan jenis itu adalah sunatullah, sebab pada magnet saja jika berbeda kutub maka akan tarik menarik. Pun sama dengan manusia, jika berbeda jenis dapat menimbulkan getaran cinta atau ketertarikan. Adapun seberapa kuat daya tariknya adalah dipengaruhi oleh seberapa besar rangsangan atau stimulus yang datang dari kedua pihak.

Misalnya jika seorang pria kerapkali melontarkan gombalan pada wanita, terus wanita tersebut dengan senang hati menerima ucapan si pria, maka lambat laun , sebenci apapun sang wanita akan luluh dengan adanya rangsangan yang kerapkali ia dapatkan.

Begitu juga dengan pria yang tidak bisa menjaga pandangannya, maka ia akan terperosok jatuh kedalam pintu zina yang ia lalui dari kedua matanya.

Melihat fenomena seperti ini yang kerapkali berujung pada hal mengerikan seperti zina, perkosaan, dan bahkan bunuh diri, karena salah melampiaskan rasa cinta. Maka solusinya adalah bring back islam dan jadikan islam sebagai poros kehidupan. Artinya kemanapun kita melangkah, apapun aktivitas kita, islam adalah barometer (tolak ukur) semua aktivitas kita, terutama pada masalah cinta.

Jadi, jika kita dirundung persoalan cinta, maka lampiaskan atau penuhi rasa itu dengan jalan yang seharusnya. Seperti mencintai orangtua dan bertekad memberangkatkan mereka pergi umrah, mencintai adik sehingga tak ada jarak untuk senantiasa berbagi rasa, ataupun mencintai guru yang senantiasa sabar dalam membimbing kita menuntut ilmu, dan lain sebagainya. So, jangan salah melampiaskan cinta ya!

Manajemen Waktu

3/31/2018 Add Comment
manajemen-waktu-jurnal-kehidupan


Dalam aktivitas sehari-hari, sejatinya kita ini memiliki ribuan aktivitas yang harus dikerjakan. bahkan terkadang kita sampai kebingungan yang mana yang harus didahulukan atau diprioritaskan. untuk itu kita harus bisa punya yang namanya manajemen waktu atau bisa juga disebut dengan skala prioritas. jadi, apa yang akan kita kerjakan yang menurut kita sangat perlu dikerjakan haruslah menjadi prioritas. sehingga hobbi kita yang mana kita sukai, itu bisa dijadikan sebagai optional (pilihan) saja.

Harus kita akui bahwa memang memilih aktivitas yang utama itu sangatlah sulit. kerapkali kita selalu mengutamakan semuanya, atau sederhananya ingin mengerjakan semuanya. tapi, kita ini manusia yang punya batas kelelahan. sifat kita itu lemah dan terbatas. tentunya tidak semua yang kita jadwalkan atau yang kita inginkan dapat dilaksanakan.

disini kita harus bisa memilih yang mana prioritas (utama) yang mana aktifitas pilihan. perlu komitmen yang tinggi memang. khususnya dalam memilih aktivitas yang harus diutamakan dalam kehidupan kita.

kita diberi waktu oleh Allah SWT dalam sehari itu 24 jam, dan itu sangat cepat sekali. tak terasa, bahkan terkadang kita inginkan waktu yang telah kita lewati itu terulang kembali. namun, seperti yang dikatakan Ali bin Abi Thalib RA bahwasanya;

Waktu adalah pedang, jika kau tak pandai memangaturnya maka ia akan menusukmu!


untuk itu kita harus bisa mengatur waktu yang telah Allah berikan pada kita. gunakan dengan sebaik-baiknya untuk hal yang positif. meskipun aktivitas utama kita hari ini sebagai pelajar misalnya, kita tetap harus bisa menyeimbangkan aktivitas belajar dengan aktivitas yang lain yang tentunya sama-sama memiliki manfaat untuk peradaban ini. contohnya; menulis, membuat film positif, berdakwah, mengaji, dan lain sebagainya.

so, mari bersama kita rangkai manajemen waktu kita dengan membuat skala prioritas, sehingga aktivitas kita akan terarah dan waktu yang kita miliki tak terbuang sia-sia.

Jaman Dusta

3/27/2018 2 Comments
jaman-dusta-jurnal-kehidupan

Kita hari ini hidup di jaman dusta. dimana rasa perlunya hubungan dengan sesama justru malah dijadikan ajang untuk mencari keuntungan semata. sungguh durjana orang yang seperti itu.

ini pengalaman pahit yang luar biasa, dimana kepercayaan kita pada orang lain justru malah dikhianati demi kepentingan duniawi!
yah, contoh saja kejadian menyakitkan siang tadi. dimana saya bersama dua rekan saya pergi ke salah satu swalayan terbesar di kota cirebon untuk membetulkan hp yang rusak.

sesampainya disana ternyata garansi pada hp tersebut mati (kadaluwarsa) hanya karena terlewat satu hari doang. dengan terpaksa karena tanpa garansi, kita pergi ke konter service hp yang di rekomendasikan oleh konter pihak kami membeli hp.

setelah di konter tersebut sang petugas service menghipotesis kerusakan pada hp dan selanjutnya menegaskan bahwa itu akibat rusaknya ic sinyal pada hp. petugas merekomendasikan untuk diganti ic-nya dimana proses mengganti itu bisa ditunggu sekitar satu jam.

setelah saya berdiskusi dengan dua orang rekan saya, walau berat hati akhirnya kami pasrah meskipun hp tersebut harus dioperasi.

lama memang, walau begitu akhirnya setelah lebih dari satu jam ada juga pengumuman dari petugas tersebut. namun, kabar yang disampaikannya sungguh tidak masuk akal! dia bilang yang rusak adalah basebandnya sehingga berpengaruh pada sinyal. sedangkan yang saya lihat, symtem baseband pada hp tersebut utuh dan tidak rusak sebelum di bongkar.

bukannya jadi bener tuh hp, justru malah makin parah karena komponennya ada yang ditukar untuk kepentingan tertentu. sayangnya saya hanya ingat file nomer tipe komponen, bukan bentuk dari komponennya.

akhirnya kami bertiga harus kembali menelan ludah setelah lama menunggu sesuatu pada orang yang menurut kami kompeten dibidangnya. namun ternyata, pada jaman ini, dusta dengan mudah didapatkan diberbagai lini kehidupan. tak peduli lawan bicara anda seakhidah atau bukan. selama ada manfaat yang bisa diraih maka berdusta selalu menjadi pilihan. sungguh peradaban yang memperihatinkan.

masih adakah konter yang jujur akan apa-apa yang ia kerjakan? relahkah mengatakan yang sebenarnya untuk menyenangkan hati pelanggan? jika masih ada orang yang seperti ini, mungkin perbandingannya 1:7, sebab pada jaman ini, cara apapun bisa dilakukan untuk meraih keuntungan duniawi, tanpa memikirkan akibat dari perilaku tersebut.

Waspadalah!

Aku, Ibu, dan Kenanganku

3/26/2018 Add Comment
aku-ibu-dan-kenanganku-jurnal-kehidupan-1

Hampir 3 tahun sudah aku tak melihat senyummu, tak mendengar suaramu, dan tak merasakan hangatnya pelukanmu. sungguh teringat betapa susah payahnya engkau menyembunyikan rasa letih, lemah, dan ketidak berdayaanmu hanya untuk menyakinkanku bahwa engkau behagia. senyum indah selalu menghiasi setiap pagi ketikaku hendak berpamit berangkat sekolah. sungguh bu, aku ingin melihat senyum itu lagi.

dulu, betapa senangnya kita bercanda denganmu. tak hiraukan betapa jeleknya rumah kita, namun semua itu tak membuat kita berputus asa dalam membangun bahtera rumah tangga bersama ayah. dulu, kau begitu khawatir atas kesehatanku sehingga kerapkali kau tanya apa aku sudah makan? sedangkan engkau sendiri menahan rasa lapar. sungguh bu, engkau adalah wanita yang aku cintai sepanjang hidupku.

aku rindu engkau bu, rindu canda dan tawamu, rindu pelukan hangatmu. disaat semua orang berangkat kuliah dengan mencium punggung tangan ibunya, atau bercanda ria lewat ponselnya, atau juga bersua berbagi rasa bersama, aku iri. aku ingin seperti mereka bu, seperti mereka yang masih punya kesempatan untuk memeluk dan mencium kening ibu. namun takdir berkata lain. kita terpisah oleh ruang dan waktu, tapi aku yakin engkau disisi-Nya melihatku, dan tersenyum padaku.

bu, tolong maafkan semua kesalahanku yang tak sempat aku memohon, dan mungkin tak kusadari. aku berjanji akan memberimu yang terbaik bu. akan ku berikan jubah kebesaran serta mahkota kemulian untukmu, untuk semua pengorbanan yang telah engkau berikan padaku. walau mungkin hal itu tak bisa menebus segala pengorbananmu, tapi aku yakin kelak kita bisa berkumpul kembali di surga-Nya.

salam hangat untukmu ibu, dari aku, ayah dan iswa yang selalu merindukanmu.

aku-ibu-dan-kenanganku-jurnal-kehidupan-2
"Engkau mungkin bisa menyakiti ibu hari ini, tapi ketika allah menjemputnya, menenangkan hatinya dalam pelukan yang teramat hangat, kau tak kan pernah bisa merebutnya kembali. maka, sayangi ibumu, sebab surga terletak pada telapak kakinya."
-Syukron Fadillah-

Batu sandang atau batu loncatan?

3/22/2018 Add Comment
batu-sandang-atau-batu-loncatan-jurnal-kehidupan

Tidak terasa Komunitas Jurnalis Muda (KOJUM), telah tampil gemilang dari hari kelahirannya hingga sekarang ini. luar biasa dengan waktu yang begitu singkat dapat membuka jalan pergerakan pada semua lini media, terutama media berbasis online.

Alhamdulillah juga KOJUM telah berhasil merangkai berbagai event, mulai dari event pelatihan kepenulisan sederhana bagi para pelajar yang dikemas dengan nama "Seminar Jurnalistik" maupun event khusus pengembangan minat bakat anggotanya dengan nama "Event Organizer".

Namun, tak ada gading yang tak retak. setiap hasil selalu tak sejajar dengan rintangan, dimana adakalanya rintangan itu lebih sulit, duri itu lebih tajam, dan semua itu menghalangi gerak langkah komunitas.

seperti yang pernah Kak Ucu Supriadi paparkan dalam "Event Organizer" perdana, bahwasanya adakalanya penyakit menjamuri organisasi, sehingga kesannya organisasi terebut tak bisa berkembang lebih pesat. begitu pula pesan dari Kak Dina selaku Tim KOJUM "Anda memiliki kelebihan dan kekurangan, tampillah pada sisi kelebihan, bukan pada sisi kekurangan". untuk itu penting bagi setiap anggota Tim agar bisa mengembangkan kelebihannya demi tujuan Komunitas Jurnalis Muda.

Kak Dina juga memaparkan pada Event Organizer ke 2, bahwa dalam menulis kadangkala ada batu sandang, yakni halangan yang membuat kita tak segera menulis, atau engga n menulis. begitupun dalam komunitas, dan hari ini KOJUM sedang di uji dengan berbagai halangan yang membuat anggotanya semakin tak bisa berkumpul dalam satu waktu dan satu tempat. tapi saya yakin setiap pengorbanan yang masing-masing anggota korbankan, baik itu waktu, tenaga, bahkan harta, semuanya akan kembali pada setiap individu itu sendiri jika diniatkan untuk sebuah kebaikan.

selanjutnya semoga kita bisa ubah batu sandang yang menghambat laju gerak komunitas ini menjadi batu loncatan terhadap apa yang kita cita-citakan, yakni melahirkan generasi yang great (hebat) yang berkontribusi untuk kemajuan peradaban, dimana peradaban itu ditopang oleh tulisan, dan dari tulisan itu juga sebuah bangsa bisa maju dan berkembang.

Cinta itu Anugrah

2/12/2018 Add Comment
Setiap orang memiliki rasa cinta yang mana rasa cinta itu bisa menjadi positif bisa juga berdampak negatif. jika rasa cinta itu dilampiaskan pada objek yang tepat maka cinta tersebut adalah cinta yang positif. contohnya seorang suami yang dengan rasa cintanya menyayangi istri, seorang ibu yang dengan cintanya selalu bersabar dalam mengurus rumah tangga, seorang ayah dengan cintanya rela berkorban walau terkadang terik matahari membakar kulit, serta beban bertambah kuat dipundaknya tapi tetap teguh menafkahi keluarganya. itu semua adalah cinta yang sesuai dengan fitrahnya.

cinta-itu-anugrah-jurnal-kehidupan

Namun, kerapkali dalam kehidupan remaja dimana ketika itu rasa cinta tumbuh drastis dan butuh pemenuhan. justru jalan pemenuhannya adalah jalan yang salah, seperti melampiaskan pada pacaran yang berakhir dengan perzinahan, menyatakan sayang pada yang bukan mahram, chatingan kelewatan dengan yang haram, dengan alasan klise "karena cinta".

Cinta itu anugrah, namun jangan sampai cinta itu dikontrol oleh nafsu layaknya hewan. coba kita lihat bagaimana hewan melampiaskan rasa cintanya. tanpa ijin, tanpa akad, dan langsung jebred. sadaralah kita ini manusia yang dikaruniai akal. dimana akal kita ini adalah penentu hal baik dan buruk, namun akal kita sifatnya terbatas butuh pembimbing. maka tak lain kita harus dibimbing oleh Al-qur'an dan hadist.

Allah SWT berfirman :
"Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu perbuatan yang keji dan jalan yang buruk" (QS. Al-Isra : 32)

Rasulullah SAW bersabda :
"Barang siapa yang telah mampu menikah, maka menikahlah. jika belum mampu maka berpuasalah sesungguhnya puasa menjadi penjaganya" (HR. Al-Bukhori).

Allah memerintahkan kita untuk menjauhi zina dan Rasul memerintahkan kita untuk menikah jika kita mampu. dan itulah jalan yang sesungguhnya untuk memenuhi cinta yang menggebu dalam diri kita, namun jika kita tidak mampu maka berpuasa. karenanya ada syariat puasa senin-kamis, itu semua untuk menekan rasa cinta kita agar tidak overload dan salah pelampiasan. apalagi dibulan februari ini ada yang namanya budaya merusak yakni "Valentine day" yang pada faktanya dimalam 14 februari itu angka pergaulan bebas melonjak naik. untuk itu kita sebagai generasi islam tak patut mengikuti budaya busuk seperti itu. yang harus kita lakukan adalah jaga rasa cinta kita dan salurkan pada jalan yang seharusnya. karena kita masih pelajar dan remaja, salurkanlah semuanya pada orangtua kita, keluarga kita, serta guru kita yang senantiasa membantu kita meraih cita-cita kita.


By : Holmes