Aku, Ibu, dan Kenanganku

3/26/2018
aku-ibu-dan-kenanganku-jurnal-kehidupan-1

Hampir 3 tahun sudah aku tak melihat senyummu, tak mendengar suaramu, dan tak merasakan hangatnya pelukanmu. sungguh teringat betapa susah payahnya engkau menyembunyikan rasa letih, lemah, dan ketidak berdayaanmu hanya untuk menyakinkanku bahwa engkau behagia. senyum indah selalu menghiasi setiap pagi ketikaku hendak berpamit berangkat sekolah. sungguh bu, aku ingin melihat senyum itu lagi.

dulu, betapa senangnya kita bercanda denganmu. tak hiraukan betapa jeleknya rumah kita, namun semua itu tak membuat kita berputus asa dalam membangun bahtera rumah tangga bersama ayah. dulu, kau begitu khawatir atas kesehatanku sehingga kerapkali kau tanya apa aku sudah makan? sedangkan engkau sendiri menahan rasa lapar. sungguh bu, engkau adalah wanita yang aku cintai sepanjang hidupku.

aku rindu engkau bu, rindu canda dan tawamu, rindu pelukan hangatmu. disaat semua orang berangkat kuliah dengan mencium punggung tangan ibunya, atau bercanda ria lewat ponselnya, atau juga bersua berbagi rasa bersama, aku iri. aku ingin seperti mereka bu, seperti mereka yang masih punya kesempatan untuk memeluk dan mencium kening ibu. namun takdir berkata lain. kita terpisah oleh ruang dan waktu, tapi aku yakin engkau disisi-Nya melihatku, dan tersenyum padaku.

bu, tolong maafkan semua kesalahanku yang tak sempat aku memohon, dan mungkin tak kusadari. aku berjanji akan memberimu yang terbaik bu. akan ku berikan jubah kebesaran serta mahkota kemulian untukmu, untuk semua pengorbanan yang telah engkau berikan padaku. walau mungkin hal itu tak bisa menebus segala pengorbananmu, tapi aku yakin kelak kita bisa berkumpul kembali di surga-Nya.

salam hangat untukmu ibu, dari aku, ayah dan iswa yang selalu merindukanmu.

aku-ibu-dan-kenanganku-jurnal-kehidupan-2
"Engkau mungkin bisa menyakiti ibu hari ini, tapi ketika allah menjemputnya, menenangkan hatinya dalam pelukan yang teramat hangat, kau tak kan pernah bisa merebutnya kembali. maka, sayangi ibumu, sebab surga terletak pada telapak kakinya."
-Syukron Fadillah-

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »