Oleh : D. Ervin
Janji itu hadir sebagaimana hutang yang seharusnya kita bayar atau kita tepati dengan dasar persetujuan dan kehendak hati.
Tak ada dusta yang menghiasi ketika lisan mengucapkan apa yang ada dalam diri dan niat yang selamanya manusia akan selalu berhati-hati.
Janji adalah sebuah janji yang tak seharusnya manusia ingkari dan manusia rendahkan sebagaimana harga diri.
Janji itu berpandang dari sebuah harga diri dan jati diri, teruntuk laki-laki yang mencintai pujaan hati yang bersanding di dalam tali suci.
Dari ikrar itulah benih-benih cinta itu tumbuh diantara tanah yang kering dan tandus tak pernah terhujani.
Sebagaimana cinta suci yang tak pernah berkata aku ingin menjadi pacarmu, melainkan aku ingin datang kepada orang tuamu untuk melamarmu.
Dan melanjutkan dalam sebuah pernikahan, dimana Allah memberi keberkahan untuk seorang hamba yang tak ingin berbuat dosa melainkan sebuah pahala.
Tak ada janji yang terindah kecuali mereka yang telah menikah.
Sebab cinta tumbuh bukan karena pacaran, melainkan tumbuh karena pernikahan.
Share this
Related Posts
Cinta yang Ternoda
Ma'had Nurul Falah - Selasa 5 Februari 2019, Lembaga Dakwah Sekolah mengadakan acara Kajian Islam Remaja #edisi1
Peran Media Dalam Membentuk Remaja
Media sangat berpengaruh dalam pembentukan pola pikir pembacanya. Bila dilihat dari sudut pandang remaja, media b
Aurat Wanita | Bagian 2
Aurat Wanita | Bagian 1
Mustanir Rasyid-03 Agustus 2017
Para wanita era sekarang masih banyak yang tidak mengetah
Aurat Wanita | Bagian 1
Mustanir Rasyid-02 Agustus 2017
Maraknya pelalaian terhadap perintah Allah, padahal dirinya sudah termasuk sebagai
EmoticonEmoticon