Kesalahan menjadi kebersamaan

10/26/2017
Oleh Ita Puspitasari

Kesalahan-menjadi-kebersamaan-jurnal-kehidupan

Hembus angin kian teras sejak pagi itu, menyelimuti kalbu dalam relung sanubari. jam berdetak menemani riuh keramaian saat pembagian kelas. Aku tak pernah menyalahkan keputusan yang telah menjadi kesimpulan, namun banyak yang mengeluh dan bertindak secara gegabah karena hasil tak sesuai keinginan.

Teman sekelasku bukan yang lama, karena kesimpulan membuat sebuah kesalahan. waktu terus bergulir, hari demi hari berlalu dengan cepat. namun sebuah kesalahan semakin melekat dalam perasaan.

Dulu mereka selalu berusaha mempertahankan namun pada akhirnya harus dipisahkan. aku merasa ini semua adalah yang terbaik, namun namira mengganggap ini adalah kesalahan. namira tak berharap berada dengan teman yang berbeda, ia hanya ingin satu keluarga tidak untuk menerima keluarga baru.

Aku tak mengerti apa yang ia pikirkan, sering kali adinda teman sebangkunya pun ikut menangis dengan kesalahan ini. guru yang menentukan kelas di ganti, tapi siswa yang sulit memahami. pak anton pun menjelaskan "ini bukan kesalahan, belajarlah menerima perubahan" ujarnya. namun semua siswa hanya bisa terdiam, aku benci keadaan seperti benalu dalam hidup seseorang.

Hari demi hari di penuhi canda tawa yang asing, semua sibuk dengan keegoisan dan namira terus menginginkan kesalahan ini menjadi lebih baik lagi, namun tak seperti yang dia fikirkan apa yang telah ia usahakan tak membangun kembali perasaan, ia pun terus menangis karena kelas yang tak memiliki arti kebersamaan dan kekeluargaan.

Singkat cerita, semua berubah menjadi lebih baik. semua berusaha mencintai proses dari sebuah kesalahan ini, namira mulai membuka kembali hatinya untuk menerima semua ini, ia berusaha membuat nyaman semua lingkungan barunya, ia belajar mengerti teman barunya.

Meskipun dalam hatinya tentu selalu ada kenangan dulu, namun dia tak menutup kenangan barunya. sebenarnya ini bukan hal yang menarik, tapi aku merasa kesalahan akan menjadi sebuah kebersamaan jika kita saling menerima perubahan.

“ketika kebersamaan dibangun atas dasar kesalahan dan pertentangan aku yakin suatu saat nanti akan banyak kenangan yang tak terlupakan menjadi sebuah kebahagiaan yang sederhana namun selalu memiliki makna” Ujar Haira.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »